Dengan "kamu"
Teruntuk
kamu yang tertulis di Lauhul mahfudz,
Kamu tahu,
khayalan tentang kamu selalu melintasi pikiran ini. Tapi dengan kuat pula aku
selalu menghilangkannya. Tahu kenapa? Karena aku tahu aku tidak berhak memilih dengan
siapa aku akan bersanding, tidak berhak memilih dengan siapa aku menghabiskan
sisa umur ini, tidak berhak pula memilih imam terbaik. Tapi,