deg...
kata-kata itu langsung membuat aku berfikir lebih lama,
kata-kata itu tak terduga keluar dari mulut beliau.
sudah 1 tahun lamanya, ayahku merantau ke pulau sebrang. Kalimantan. ayahku merantau kesana karena aku juga belum selesai kuliah saat ini, dan biaya kuliahku terbilang mahal. Aku dari keluarga yang tidak kaya, yang dengan mudah mampu mencukupi segalanya. Jadi untuk membayar kuliahku, ayahku mencari peruntungan di pulau orang.
untuk menjaga komunikas diantara keluarga, kami selalu berhubungan lewat telepon. sekarang jarak bukanlah penghalang atas kecintaan keluarga kami. tepatnya ayahkulah yang selalu menghubungiku. Aku bukan tipe anak yang bisa memulai percakapan, apalagi kalau hanya basa-basi dan tidak ada alasan untuk berbicara. Kadang aku juga berpikir untuk memulai percakapan, tapi aku tak tahu aapa yang harus aku bicarakan. Sampai hari itu tiba, ayahku bilang
"nduk, kok ora tau telpon abahe, karo ibue ora oleh telpon"
deg...
aku tak pernah berpikir seperti itu. hari sebelumnya saat aku pulang kampung, kebiasaan yang selalu aku lakukan jika weekend tiba. aku membicarakan dengan ibuku, membayangkan apa-apa yang dilakuka ayahku jauh dari keluar, disana makan apa, mudah apa tidak pekerjaannya.
dan aku tidak bisa berpikir apa yang akan aku katakan
"ora abah, ibue oleh telpon, tapi aku ae sing ora tau telpon abahe"
Dari nada suaranya, ayahku tidak seceria biasanya, seperti malas berbicara. jarak yang jauh memang suatu kepercayaan harus selalu dipegang teguh dan berusaha untuk tidak percaya apa yang dikatakan orang lain terhadap keluarga kita. Aku menjadi bersalah sekali kalau selalu terjadi pertengkaran-pertengkaran kecil diatara keluarga kami. Kadang-kadag aku merasa menyesal mengambil keputusan kuliah ini, karena aku tidak mampu menyelesaikannya tepat waktu. Kadang-kadang aku ingin menghilang dan telah bekerja. Aku berharap, semester ini bisa selesai Tapi nyatanya, kemalasan sulit dihilangkan dan satu lagi juga karena hasil penelitian yang aku ujikan belum keluar juga. Membuat aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Memikirkan apa-apa yang akan terjadi. Membuat aku lelah memikirkannya.
Aku berharap aku bisa selesai dan keluargaku bisa kumpul kembali dengan keadaan yang baik dan kepercayaan diantara kami yang baik.
ABOUT THE AUTHOR
A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.
0 komentar:
Posting Komentar