Home
Archive for
2011
This is White
Aku bisa melihat dan menatapmu tersenyum,
hmm..bahagia bangeeeeet..
Tapi...
kenapa hati ini selalu menolaknya??
tak ingin tahu dirinya,
hmm..bahagia bangeeeeet..
Tapi...
kenapa hati ini selalu menolaknya??
tak ingin tahu dirinya,
Pelangi
Badai rindu datang
menggulung ribuan jiwa-jiwa sepi
lelehan salju membasahi kalbu ini,
menatapku pada pelangi,
dan Aku bertanya...
mengapa warna indah dan tak pernah berubah?
karena konsistensi cintanya pada hujan dan matahari yang setia
karena warna pelangi dapat meredam rinduku padanya....
(Zeetha)
menggulung ribuan jiwa-jiwa sepi
lelehan salju membasahi kalbu ini,
menatapku pada pelangi,
dan Aku bertanya...
mengapa warna indah dan tak pernah berubah?
karena konsistensi cintanya pada hujan dan matahari yang setia
karena warna pelangi dapat meredam rinduku padanya....
(Zeetha)
Bimbang
Gema Tuhan membahana,
membangunkan setiap elemen kehidupan
Aku tertambat dan menangis dipeluk-Mu,
merasakan sejuta cint dan kedamaian
yang Kau tebar di pagi ini.
Senyum itu kulihat jelas,
namun..
membangunkan setiap elemen kehidupan
Aku tertambat dan menangis dipeluk-Mu,
merasakan sejuta cint dan kedamaian
yang Kau tebar di pagi ini.
Senyum itu kulihat jelas,
namun..
- C . O . K . L . A . T -
Manis terasa di dalam rasa,
memberikan kedamaian disetiap detailnya.
Aku terlena oleh pekatnya kabut,
terhalangi anugrah yang tampak itu.
Bintang, malam ini Aku ingin melihat sinarmu,
membuka tabir yang telah tertutup,
tapi....
aku tetap sepi,
berdiri sendiri tanpa senja,
hanya c.o.k.l.a.t peredam rindu,
bersanding tawa dan gelaknya.
(Zeetha)
memberikan kedamaian disetiap detailnya.
Aku terlena oleh pekatnya kabut,
terhalangi anugrah yang tampak itu.
Bintang, malam ini Aku ingin melihat sinarmu,
membuka tabir yang telah tertutup,
tapi....
aku tetap sepi,
berdiri sendiri tanpa senja,
hanya c.o.k.l.a.t peredam rindu,
bersanding tawa dan gelaknya.
(Zeetha)
Sang Pesakitan
Sinar surya pagi ini serasa seperti di atas kepala, tak sanggup Aku menahan panasnya, tetsan luluh keringan dan air mata ini mengalir deras tak terhenti.
Sang pesakitan telah meradang, telah sakit tak terperikan.
Sadarku mengingatkan ini semua, mengingat akan keberadaan diri ini, terpaku aku dalam lamunan ini,
menatap keindahan maya itu.
Sang pesakitan telah meradang, telah sakit tak terperikan.
Sadarku mengingatkan ini semua, mengingat akan keberadaan diri ini, terpaku aku dalam lamunan ini,
menatap keindahan maya itu.
Rindu itu....
gerimis ini tak menawarkan kesepian hati,
gundah gulana tak terperikan,
Aku,
duduk disini,
menunggu kau datang,
menunggu kau menyapaku kembali.
Aku rindu akan hal itu,
rindu akan kebersamaan itu,
rindu akan tawa dan candamu.
Ingin aku mrlihat tawamu,
setiap saat,
ingin aku mengenangnya setiap saat....
(Zeetha)
gundah gulana tak terperikan,
Aku,
duduk disini,
menunggu kau datang,
menunggu kau menyapaku kembali.
Aku rindu akan hal itu,
rindu akan kebersamaan itu,
rindu akan tawa dan candamu.
Ingin aku mrlihat tawamu,
setiap saat,
ingin aku mengenangnya setiap saat....
(Zeetha)
Hanya kepada Tuhanku cinta ini kutitipkan…
Dari balik hijab yang telah Engkau perlihatkan perlahan,
aku melihat sosok itu, sosok seorang yang dulu pernah aku harapkan,
aku menyadari bahwa setiap usaha yang telah ku lakukan mulai terjawab,
namun, setelah Engkau memperlihatkan kenyataan ini,
aku merasa kecil dari ini semua,
aku tak ingin berharap kembali seperti dulu,
namun, terima kasih Tuhan,
Engkau telah memperlihatkan sinar itu,
dan akan aku jaga cahaya itu agar tak padam karena waktu,
Aku tak ingin berharap lebih,
karena kenyataan yang ada mengatakan lain dari harapan ini,
aku tak mau berpura-pura sakit,
aku tak mau berpura-pura kuat,
tpi Q jga tak mau rapuh kembali,
ketabahan dan kesabaran ini hanya untuk-Mu,
Aku hanya dapat berserah pada-Mu,
aku melihat sosok itu, sosok seorang yang dulu pernah aku harapkan,
aku menyadari bahwa setiap usaha yang telah ku lakukan mulai terjawab,
namun, setelah Engkau memperlihatkan kenyataan ini,
aku merasa kecil dari ini semua,
aku tak ingin berharap kembali seperti dulu,
namun, terima kasih Tuhan,
Engkau telah memperlihatkan sinar itu,
dan akan aku jaga cahaya itu agar tak padam karena waktu,
Aku tak ingin berharap lebih,
karena kenyataan yang ada mengatakan lain dari harapan ini,
aku tak mau berpura-pura sakit,
aku tak mau berpura-pura kuat,
tpi Q jga tak mau rapuh kembali,
ketabahan dan kesabaran ini hanya untuk-Mu,
Aku hanya dapat berserah pada-Mu,
Letih
Malam gelap tanpa bintang
Kuang itu berjalan di tepian pantai.
Menatap aku akan keindahan itu,
menatap ombak yang berjalan,
menatap karang yang berdiri.
Jenuh aku dalam kubangan itu,
terdiam dan berkutat dengan lumpur itu,
Kuang itu berjalan di tepian pantai.
Menatap aku akan keindahan itu,
menatap ombak yang berjalan,
menatap karang yang berdiri.
Jenuh aku dalam kubangan itu,
terdiam dan berkutat dengan lumpur itu,
Langganan:
Postingan
(
Atom
)