Siapapun dirimu, nanti akan kuminta untuk membaca tulisan-tulisanku sebelum dibaca anak-anak kita yang beranjak dewasa. Tiap bulan kita ke toko buku bersama, melihat anak-anak kita yang kembar memilih bacaan ensiklopedia.

Siapapun dirimu, aku percaya kelak akan mengalami salah fokus saat bekerja karena melihatmu yang tiba-tiba merias wajah. Kau datang dengan aroma harum, bersandar di punggungku kemudian memberi kabar bahagia tentang anak-anak kita yang mewarisi sifat bapaknya. Lantas aku menutup laptopku mendengarkanmu membacakan buku baru sampai tertidur dipangkuanmu.

======================================================================

Monolog patah hati karya bang Rizal Mubit ini bikin baper beneran. Jadi keinget "pengkhianatan" yang pernah terjadi saat masih kuliah. Keinget calon mantan yang sedikit "gaplek". Yang gagal move on, tiba-tiba bisa move up malah gegara ditinggal menikah. Ditinggal menikah adalah pengalaman yang sangat berharga yang jadi bikin baper untuk keliling Indonesia. Bisa berangkat ke nikahan yang bikin gagal move on, dan bisa lihat kebahagiaannya malah bikin lega. Seperti keangkat beban berat dari punggung. Dia yang mengajarkan move up untuk kembali melihat masa depan. Untuk merencanakan masa depan kembali dengan orang-orang yang baru. Menikmati keindahan alam dalam kesendirian. Betapa damainya ketika dapat menghirup dan melihat alam bebas yang menyegarkan. Baca monolog baper ini, jadi punya harapan untuk mendapatkan pasangan yang tidak lagi mengajarkan "pengkhianatan" kembali. Tapi mengajarkan kesetiaan dan kelapangan hati serta keindahan alam-Nya.

Secara keseluruhan monolog ini menyentuh banget karena sedikit banyak ada pengalaman dari hal-hal yang telah dituliskan dalam monolog baper. Hanya satu kekurangannya dan yang menurutku terlalu mengganggu adalah banyaknya typo disana sini, sampek harus baca berkali kali ditempat yang sama untuk dapat memahami makna monolog yang disampaikan. Untuk next project semoga lebih teliti lagi ditahap editing nya.