#Share2 II Belum Menikah? Why Not? (2)

Helloo., Sorry lama baru nerusin yang part 1 :)
Nepatin janji yang dulu itu, oke langsung saja. Setelah hampir hopeless dan masih belum ada kepastian dari pihak penyelenggara PPG, datanglah tawaran untuk mengajar disalah satu MTs swasta ditempat tinggal saya. MTs Kendalrejo Talun Blitar. Mengajar di MTs Kendalrejo mampu menghilangkan kegalauan dan kegundahan hati menunggu pengumuman PPG ini. Tepat satu bulan mengajar di MTs Kendalrejo ini datanglah pengumuman mengenai PPG ini. Waktu itu sekitar awal bulan Oktober. 

Dan, Alhamdulillah lolos PPG  (sampai mau nangis waktu itu karena terharu). Alhamdulillah, Alloh memberikan jalan terbaiknya untuk saya. Konsekuensinya ya nggak boleh nikah dulu. Nggak boleh nikah loh ya, kalau lamaran sama tunangan it’s oke lah :D. Positive thingking-nya belum boleh menikah ya agar mendapat apa yang disiapkan Alloh untuk saya dan itu pasti terbaik untuk hambanya ini (#eaaa). Jeda pengumuman kepelaksanaan kegiatan hanya 2 minggu. Setelah pengumuman pada pertengahan minggu pertama, kemudian peserta yang dinyatakan lolos diwajibkan melakukan registrasi ulang melalui online dan registrasi ke LPTK dimana kita ditempatkan (oh iya, untuk penempatan ini kita nggak bisa memilih mau universitas yang mana, karena sudah dibagi menurut prodi masing-masing). Dan Alhamdulillahnya lgi masih ditempatkan di daerah Jawa Timur. Jember. Sebenarnya ditempatkan dimanapun nggak apa apa, hanya karena waktu itu sebentar lagi kakak saya mau nikah, jadi pikirku itu jalan terbaik ditempatkan di satu provinsi. Setidaknya untuk perjalanan tidak terlalu lama dan ribet. Jadi, itu adalah berkah J.
Oke, setelah kita melakukan registrasi online, seminggu setelah pengumuman kita harus melakukan registrasi ulang di LPTK tempat kita ditempatkan itu. Jujur waktu itu adalah pertama kalinya saya masuk ke Universitas Jember. Dulu pernah disuruh kuliah di Jember sama orang tua tapi sayabenar-benar nggak mau kuliah di Jember apapun yang terjadi. Ealah, sekarang malah ditempatkan di Universitas Jember :D. Itu memberikan pengalaman perjalanan pulanh terbaik, karena sebelumnya kuliahku di Universitas Brawijaya yang hanya berjarak 1,5 jam dari rumah, dan sekarang 7 jam perjalanan. Banyak hal yang bisa ditemui di perjalanan, termasuk bertemu dengan orang-orang baru (mungkin jodohku lagi di jalan #Eaaa). Seminggu berikutnya, officially PPG Jember, ada kegiatan orientasi (ospek lah yaa :D).
Sekarang ini kegiatan saya ya lokakarya (bukan kuliah sebutannya) karena tidak ada mata kuliahnya, atau kerennya kita sebut workshop (#eaa). Kegiatannya dengerin ceramah dosen mengenai materi pedagogik (ilmu keguruan), ya analisis kurikulum, buat RPP, presentasi dan ngerumpik :D. Akhir dari kegiatan nanti ada dua ujian yang harus kita lewati, ujian lokal dan nasional. 
Kenapa belum boleh menikah selama program, itupun selalu dipertanyakan pihak panitia di Jember ini padahal kan itu hak asasi.
Begini ceritanya kenapa kita belum diperbolehkan menikah. Karena buanyaaaaaak sekali tugas yang harus kita kerjakan yang pada akhirnya menuntut kita juga melakukan perjalanan yang amat sering untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Selain itu, menurut wacana dari DIKTI setelah kita menjalani PPG ini kita akan ditempatkan didaerah 3T, yang notabene daerah tersebut merupakan daerah-daerah yang amat sangat terpencil dan jauh dari kemewahan. Oleh karena itu, kita dituntut selain profesional juga mampu bertahan didaerah 3T tersebut. Makanya kita nggak boleh nikah dulu. Oke anggap saja kalian mampu bertahan meskipun sudah punya suami. Asumsi lain adalah pemerintah tidak membiayai anggota keluarga yang kita bawa. Selain itu, pemerintah hanya menjamin kehidupan kita yang sebagai volunteer pendidikan didaerah 3T tersebut. Belum tentu dengan LDR yang lama (setahun kira-kira) akan dapat mempertahankan hubungan dengan baik dan berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah betul-betul memikirkan kedamaian dan ketentraman "utusannya" untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Setelah selesai pengabdian selama kira-kira setahun akan ada pengangkatan dan itupun ditempat dimana kita "diutus". Otomatis, itu membuat jarak semakin jauh. Meskipun bisa dibilang sekarang jamannya teknologi yang berapapun jarak yang ditempuh dapat dipangkas semakin menjadi amat pendek sekali. Tetap saja itu tidak ada jaminannya. Aku percaya, dan amat sangat percaya, bahwa waktu-waktu yang baik itu tidak akan terlewatkan. Meskipun tetap ada yang terlewat, pasti akan ada gantinya. Jadilah sekarang menjadi mahasiswa (setengah mahasiswa ding, belum dapat NIM ):) di Universitas Jember.
Sebagai penutup cerita PPG ini, kawan, apapun yang kalian pilih, itu adalah jalan terbaik yang dipilihkan oleh Alloh. Dimanapun kalian nanti akan ditempatkan disitulah rezeki akan ditebarkan. Keyakinan itulah yang membuat aku bertahan di PPG ini meskipun banyak wacana yang menyertainya. See yaa bye :*

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar