#Share1 II Belum Menikah? Why Not? (1)
Postingan kali ini saya beri judul "Belum Menikah? Why Not?" merupakan ungkapan-ungkapan yang digunakan kaum ciwi-ciwi (cewek-cewek,. hehehe) yang sudah memiliki umur produktif dan ditanya melulu kapan akan menikah dengan berbagai macam alasan. Ini adalah pengalaman yang ingin saya bagikan. Sekali lagi ini adalah pengalaman saya ya guys, so jangan terlalu serius, ambil manfaatnya ajah ☺
Oke. Saya sekarang telah berumur 20 tahun lebih, dan memilih untuk belum menikah terlalu dini. Why? Banyak alasan mendasarinya yang tidak bisa saya ceritakan, yang jelas sampai saat ini saya belum menikah dan belum bisa menikah. Kenapa kok belum bisa menikah? Masa iddah? Masa patah hati? Trauma? kok sampai belum bisa menikah. Hehehehe... bukan itu alasannya, meski salah satu ada benarnya #eh ☺ Kenapa belum bisa menikah? Yups, karena saat ini saya sedang menjalani program pendidikan profesi guru (PPG), dimana sebagai peserta PPG terikat dengan aturan yang tidak membolehkan menikah selama mengikuti program. Pertanyaan berikutnya, lho emangnya apa hubungannya pendidikan profesi sama pernikahannya? Bukannya saat profesi masih bisa mengurus rumah tangga? Bukannya saat profesi masih bisa pulang untuk bertemu suami? Bukannya... Bukannya.. Banyak sekali pertanyaan yang muncul ketika awal mengikuti pendaftaran PPG ini mengenai syarat belum menikah, padahal syarat umur maksimal adalah 28 tahun (meski diumur 28 tahun jaman sekarang masih belum banyak yang menikah).
Saya akan berbagi pengalaman terlebih dahulu mengenai proses pendaftaran, seleksi sampai saya bisa diterima di program PPG ini (Alhamdulillah ☺). Pertama tahu pengumuman PPG sekitar bulan Mei 2017 (entah tanggal berapa lupa., hehehe ) dari kakakku sendiri, dia tahu dari temennya. Semacam pesan berantai lah. Saat itu saya sedang bekerja untuk Universitas Tidar Magelang. Pekerjaan yang saya lakukan tidak menyita banyak waktu dan bisa saya kerjakan di rumah. Singkat cerita intinya saya segera memenuhi persyaratan yang syaratkan untuk dapat mendaftar program PPG ini. Persyaratan pendaftaran suatu pendidikan profesi sama pada umumnya, ijazah S1 dengan program studi yang disyaratkan (jadi harus lulus S1 dulu yan guys), transkrip, foto. Kemudian ada SKCK yang khusus untuk proses pendaftaran PPG ini, surat keterangan jasmani, surat keterangan rohani, keterangan bebas napza dan satu lagi Surat Keterengan Belum Menikah. jeng..jeng...jeng... Whaaaaat?? Program PPG ini ternyata mensyaratkan untuk belum menikah? padahal syarat umur maksimal 28 tahun. Anda sehat?? ya sehat sekali, sudah peraturan ☺ Oke. Tetap saya penuhi sambil saya berpikir-pikir, kenapa kok belum boleh menikah. Persyaratan sudah lengkap, siap upload. Pengumuman keluar setelah satu minggu. Waktu itu, tanggal-tanggal penting pelaksanaan sudah diatur dan tepat. Alhamdulillah tahap administrasi lolos ☺. Pada bulan Juni diselenggarakan seleksi Ujian Onlineberbasis CAT, jadi ya nggak tulis, ya ujiannya lewat komputer. Ujiannya itu hampir kayak ujian online CPNS (kalau pernah ikut ujian CPNS yang CAT pasti tahu) untuk tahap yang ini, meliputi TKD dan TKB. Ujian pada tahap pertama ini sedikit terjadi masalah, karena server pusatnya lagi galau nih alias servernya down karena ini merupakan ujian serentak se-Indonesia. Jadi ya nunggu server ini diperbaiki. Karena peserta sudah deg-degan nggak karuan, bakal masuk atau nggak hasil pekerjaan, ada kata-kata Bapak yang bertanggung jawab hari itu yang masih teringat sampai hari ini. Bapaknya bilang gini meski nggak persis bapaknya "dek, nggak usah khawatir, biasanya yang ujian hari pertama itu kendalanya memang seperti ini, tapi akan banyak diterima kok, jadi berdo'a saja", serentak para peserta bilang "Aamiin". Kalau nggak salah, waktu itu saya dapat jadwal yang pagi dan sampai sore ternyata belum bisa. Akhirnya kita disuruh balik dan kembali lagi esoknya kalau nggak salah (lupa lagi,, hehehe). Alhamdulillah pada ujian yang dijadwalkan pada hari berikutnya lancar. Jeda sekitar 20 hari, keluar pengumuman lolos ujiian Selekti Ujian online, dan alhamdulillah lolos lagi. Alhamdulillah ☺. Sebenarnya waktu pengumuman ini meleset jauh dari jadwal yang sudah ditetapkan diawal. Namanya juga sistem, jadi banyak melesetnya lah. No problem. Sekitar minggu kedua bulan Juli dilaksanakan ujian seleksi Minat dan Bakat. Pada ujian ini, saya kira akan menunjukkan suatu bakat seni atau suatu keterampilan peserta. Ternyata tidak. Pada seleksi minat dan bakat ini, kita disuruh pengenalan didepan peserta lain dan juri. Oh iya pada seleksi ini, kita dipersilahkan masuk berkelompok (berlima kalau nggak salah waktu itu) dengan peserta lain, jadi setiap gelombang 5-6 orang. Selanjutnya kita ditanyain bagaimana keadaan pendidikan Indonesia menurut kami dan daerah sekitar kami. Ditanyain lagi siapkah kita ketika kita nantinya akan ditempatkan didaerah 3T (terpencil, terluar dan tertinggal). Kemudian kita diberikan waktu diskusi untuk mendiskusikan permasalahn pendidikan Indonesia. Seingat saya hanya itu garis besar pertanyaan yang diajukan juri pada kelompok kami. Selesai seleksi minat dan bakat pada bulan Juli, pengumuman selanjutnya keluar sangat lama, setelah 3 bulan baru keluar. Hampir hopeless.
Oke guys, part 1 untuk bagian ini sampai sini dulu, mau berangkat kuliah nih.Besok akan saya upload lagi kelanjutannya. Thanks and Bye bye :*
ABOUT THE AUTHOR
A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.
0 komentar:
Posting Komentar